Sumber Gambar: https://news.indotrading.com/
Macam Tipe Layout Pabrik
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar wilayah. Beberapa pendekatan dalam tata letak adalah sebagai berikut:
Tata letak dengan posisi tetap, guna memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan memakan tempat, seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
Tata letak yang berorientasi pada proses, berhubungan dengan produksi dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi.
Tata letak kantor, menempatkan para pekerja, peralatan, dan ruangan guna melancarkan aliran informasi.
Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.
Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem penanganan bahan.
Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
Tata letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal berikut:
Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan digunakan
Kapasitas dan persyaratan luas ruang
Lingkungan hidup dan estetika
Aliran informasi
Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda.
Penentuan tipe layout dilakukan setelah menganalisa jumlah mesin dan peralatan serta area kerja yang dibutuhkan dalam proses operasi. Terdapat empat macam tipe layout secara garis besar, yaitu (1) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan proses (process layout), (2) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran produk (product layout), (3) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan posisi tetap (fixed layout), dan (4) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan kelompok (group layout). Pada prakteknya keempat tipe tersebut tidak murni diterapkan, akan tetapi berdasarkan kombinasi yang menguntungkan.Macam tipe Layout adalah sebagai berikut:
1. Layout proses, sering juga disebut functional layout
Mesin dan peralatan yang rnempuyai karakter atau fungsi yang sama ditempatkan dalam satu departemen. Misalnya mesin bubut, mesin drill, dan mesin las. Layout proses dapat digunakan sebagai suatu tipe yang menyediakan keluwesan output atau produksi berdasar pesanan, desain produk, dan metode-metode proses pabrikasinya. Layout proses adalah karakteristik yang cocok untuk proses manufacturing yang terputus-putus. Tata letak ini berkaitan dengan proses produksi dengan volume rendah dan variasi tinggi, seperti mesin dan peralatan yang dikelompokkan bersama. Tata letak yang berorientasi pada proses sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch kecil, atau disebut job-lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam bentuk dan ukuran yang berbeda. Kelemahan tata letak ini aada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadualan sangat sulit, penyetelan mesin beruba, dan penanganan bahan yang unik. Peralatan yang memiliki kegunaan umum membutuhkan tenaga kerja terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya ketidakseimbangan proses produksi. Tenaga kerja terampil yang dibutuhkan juga meningkat, dan jumlah barang setengah jadi cukup tinggi sehingga mengakibatkan kebutuhan modal meningkat.
2. Layout produk, sering juga disebut line layout
Pengaturan tata letak fasilitas produksi berdasar aliran produk. Tipe ini sangat popular dan sering digunakan pada pabrik yang menghasilkan produk secara massal (mass production), dengan tipe produk relatif kecil dan standar untuk jangka waktu relatif lama. Pengaturannya adalah dengan urutan operasi dari satu bagian ke bagian lain hingga produk selesai diproses. Tujuan utama layout ini adalah mengurangi pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan. Misalnya pabrik perakitan mobil, lemari pendingin, dan televisi. Layout produk adalah karakteristik yang cocok untuk proses manufacturing yang terus menerus.
3. Layout kelompok, sering juga disebut group layout
Pengaturan tata letak fasilitas produksi ke dalam departemen tertentu atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan proses operasi yang sama. Setiap produk diselesaikan pada daerah tersendiri dengan seluruh urutan pengerjaan dilakukan pada departemen tersebut.
4. Layout posisi tetap, sering disebut fixed position layout
Pengaturan material atau komponen produk akan tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin, dan pekerja yaag bergerak berpindah menuju lokasi material tersebut. Misalnya pabrik perakitan pesawat terbang, perakitan kapal, dan pembuatan gedung. Layout ini mengatasi kebutuha tata letak proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas.
5. Layout U
Pada layout berbentuk U, pintu masuk dan keluar material dan produk jadi pada posisi yang sama. Layout ini merupakan variasi bentuk menyerupai huruf u atau setengah melingkar. Tujuannya adalah agar lebih fleksibel dalam menambah atau mengurangi jumlah pekerja apabila terjadi perubahan jumlah permintaan produk.
6. Layout garis dan fungsi
Layout garis dan fungsi adalah pengaturan tata letak dengan mengkombinasikan kedua tipe, yaitu layout proses dan layout produk. Caranya adalah dengan menempatkan mesin-mesin ke dalam departemen-departemen menurut tipe mesin yang sama, sedangkan pengaturan masing-masing departemen didasarkan urutan operasi produk. Tujuannya adalah mengeliminir kelemahan dan layout proses dan layout produk.
7. Layout garis dan U
Pengaturan tata letak fasilitas produksi dengan cara penggabungan seperti ini, alokasi operasi diantara pekerja sebagai respon terhadap variasi jumlah produksi dapat dicapai. Penggunaan layout ini cocok untuk operasi yang bersifat rakitan seperti pabrik kendaraan bermotor, elektronik, karena lebih efisien dan fleksibel dalam menghadapi perubahan permintaan.
Prinsip yang selalu diikuti ketika memilih tata letak adalah bahwa apa pun jenis, perubahan, atau levelnya tidak akan menjadi masalah dalam praktiknya, tujuan kita dapat tercapai dan terpenuhi. Saat menjelaskan, jenis tata letak di atas pada dasarnya fungsional, linier dan berbentuk U, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Sumber: www.pendidikanekonomi.com
Comments